Berdasarkan pengalaman, serangan
tungau pada ubikayu saat musim kemarau dapat dilakukan secara murah.
Tidak harus menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida untuk ubi kayu
dirasa sangat mahal, tidak sebanding dengan nilai ekonominya. Di samping
itu, pestisida tidak baik untuk kesehatan, bahkan berdampak negatif
pada lingkungan. Intensitas serangan tungau tinggi hanya musim kemarau
saja. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tungau hanya menyerang
tanaman jika lingkungannya kering. Buktinya pada musim hujan tidak ada
serangan tungau. Jadi kuncinya ada pada kelembaban. Demikian disampaikan
Ir. Margono Rachmad, Kepala KP Kendalpayak saat menjelaskan budi daya
ubikayu kepada Gapoktan Desa Gampeng, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten
Nganjuk yang berkunjung ke Balitkabi Kamis (9/2).
Atas dasar itu, pengendalian tungau
di KP Kendalpayak dengan mengatur kelembaban. ”Caranya tanaman ubikayu
yang terserang tungau disemprot dengan air, sehingga kondisinya
seolah-olah hujan” tutur pak Margono. Cara ini ternyata efektif untuk
mengendalikan tungau yang menyerang ubikayu, lanjutnya. Pengendalian
tungau melalui pengaturan kelembaban dinilai sangat efektif menekan
intensitas serangan tungau. Dengan kata lain selain ramah lingkungan
cara ini dinilai jauh lebih murah dan ekonomis.
Selain di pertanaman plasma nutfah
ubikayu, para tamu yang berjumlah 50 orang tersebut juga dijelaskan
tentang koleksi plasmanutfah aneka umbi-umbian potensial. Kemudian ke
lokasi KRPL Balitkabi dan UPBS. Di UPBS, para tamu melihat bagaimana
benih sumber diproses hingga siap dikirim ke konsumen.
Penjelasan lebih mendalam tentang
budidaya dan varietas unggul ubikayu diberikan oleh Ir. Kartika
Nurwidjayanti, MS. Dalam paparannya, Ibu Kartika menjelaskan budidaya
ubikayu mulai dari penyiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman dan
pemeliharaan, hingga panen. Aneka varietas unggul ubikayu rakitan
Balitkabi turut dijelaskan. Selain itu, peneliti-pemulia ubikayu ini
juga mendorong kelompok tani untuk mengelola tanaman ubikayu dengan
baik. “Karena prospek ubikayu saat ini mengalami peningkatan drastis”
urai bu Kartika.
Sebelumnya rombongan Gapoktan ini
diperkenalkan tentang mandat, tugas, dan fungsi Balitkabi oleh Ir.
Achmad Winarto, serta diterima oleh Dr. A.A. Rahmianna, yang menjabat
Plh Kepala Balitkabi.
sumber : http://balitkabi.litbang.deptan.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar